Taraka Napak Archapadha

actually i don't know why i wrote "Taraka Napak Archapadha" as the title of my blog. Taraka is my son's name, it comes from "Java Kawi" language, it means star. Star is always be there in the sky that's why i put this title on the top of my blog. Writing is just like hanging my dream above the sky, as the way we try to reach the star. If you believe the power of your dream, dream will come true.. every letter that i write is every second i make a dream... and i believe, someday i will :)

Thursday, July 5, 2012

You've completed my life :-)

'aku makin mencintaimu', kata suami sambil mengulas senyum lalu mencium pipiku bertubi-tubi.
'kenapa makin mencintaiku?' Pertanyaan yang sebenarnya tak perlu ku tanyakan, karena aku tahu tak ada alasan konkrit kenapa kita semakin mencintai pasangan kita.
'nggak tau.. Pokoknya aku makin mencintaimu', jawabnya.

Kadang aku berpikir, akankah selamanya kita seperti ini? Beradu dalam pusara cinta yang manis. Romansa yang tak akan pernah berakhir. Atau usia pernikahan yang belum begitu lama membuat kita hanyut dalam rasa mencintai dan saling mengagumi yang tak pernah surut. Bagaimana setelah kita mengarungi rumahtangga cukup lama dengan usia yg tak lagi muda.. Adakah yang berubah? Usia boleh berubah, kehidupan ekonomi boleh berubah, tapi hati dan cinta tetaplah sama. Mempertahankan itu lebih sulit daripada membangun, karena itu rengkuh aku, bimbing aku, genggam tanganku dan berjalanlah denganku untuk sama2 berusaha membangun rumahtangga yg sakinah, mawadah, warahmah, mempertahankan keharmonisan rumahtangga dan saling berupaya memperbaiki diri.


Kamu tahu, aku tak akan menjadi cantik tanpa ada kamu di sisiku. Karena kamu pernah mengatakan bahwa di mata dan hatimu, akulah yg tercantik. It's enough for me.. I don't care what people say about me.. It's enough when u say i'm the most beautiful woman in ur heart..


Dan kamu pun tahu, kehadiranmu seolah menjadi pelengkap, penyempurna kekuranganku dengan kelebihanmu, ya memang hanya jari2 tanganmu yang sanggup mengisi celah2 kosong di antara jemariku dengan begitu erat.

Perbedaan antara kita menjadi warna dan pelengkap. Mungkin sebelum menikah denganmu aku tak tahu kenapa aku begitu detail menyiapkan segala sesuatu sebelum bepergian. Mengantisipasi agar tak ada yang tertinggal.. Setelah menikah denganmu aku pun tahu, karakterku yang satu ini bisa menutupi celahmu yang kadang kurang mempersiapkan segalanya dengan baik sebelum bepergian, dan akhirnya di tengah jalan baru menyadari, ada sesuatu yang belum kamu bawa. Karena itu aku tak lelah mengingatkanmu untuk tak lupa membawa handphone dan mantel sebelum berangkat kerja.
Jika diperhatikan baik-baik, perbedaan karakter dan kebiasaan antara kita memang bisa menjadi pelengkap dan pemberi warna..
Aku yang takut melewati tanjakan kala berkendara, dan kamu yang lebih senang melewati jalan menanjak daripada menurun..
Aku yang kadang begitu ribet memikirkan sesuatu, melewati beberapa jalan berkelok agar sampai di tujuan, sedang kamu kadang begitu simple dalam berpikir, mencari jalan praktis namun tak menyesatkan agar bisa sampai di tujuan.
Aku suka telur ceplok tanpa garam, kamu suka telur ceplok yang dibubuhi sedikit garam.
Aku punya rasa khawatir yang besar, apalagi jika jauh darimu. Ditinggal kerja dari jam tengah 8 pagi sampai jam 5 sore, sudah bisa membuat inboxmu ramai dengan sms-smsku. Udah makan belum? Jangan lupa sholat, dll. Kamu mengimbangi rasa khawatirku dengan ketenanganmu. Meminimalisir kekhawatiranku dengan sms-smsmu yang menyejukan. Kamu cukup tahu diri bahwa di rumah ada istri dan anak yang setia menunggumu pulang. Karena itu kamu tak lupa mengirimku sms di saat rehat, meski sekedar menanyakan lagi apa, udah makan belum, Aka maemnya lahap nggak.. Dan kamu selalu pulang ke rumah tanpa mampir keluyuran terlebih dahulu.
Kamu juga bisa melengkapiku dengan kesabaranmu. Menyejukan hati kala perasaan galau tak menentu..
Ketika ada barang yang hilang, seringkali aku panik dengan langsung berkata 'barangnya hilang'. Sedang kamu begitu telaten mencari ke semua sudut sampai akhirnya barangnya ditemukan.
Aku sering lupa menaruh sesuatu, dan mungkin telingamu telah kebal mendengarku bergumam hal yang sama tiap harinya 'kacamataku mana ya?', dan untuk kesekian kalinya kamu selalu membantuku mencarikannya.
Ada juga kebiasaan kita yang berbeda dalam soal tidur. Jika sedang ngantuk kamu bisa saja tidur di kasur yang masih berantakan, sedang aku baru bisa tidur setelah kasurnya rapi. Kamu pun tak pernah lelah mengusap kepalaku kala ku mengigau begitu ekstrim hingga menendang kakimu, xixixi..
Soal masak juga ada perbedaan khas antara kita. Masakanku lebih sering kurang garam hingga rasanya jadi hambar, sedangkan masakanmu lebih sering kebanyakan garam, xixixi. Tapi masakanmu lebih sering enaknya dibanding asinnya :-D.

Sepertinya berlembar-lembar halaman takkan cukup menjabarkan perbedaan antara kita. Karena kita dua kepala yang isinya tak selalu selaras. Tapi kita memiliki rasa saling menghargai dan keterbukaan hati untuk menyelaraskan visi dan misi, mengesampingkan ego, menyadari bahwa hati kita telah terpaut dan diikat begitu kuat dalam mahligai pernikahan. Aku kan menjadi wanita yang tak pernah bosan membangunkanmu sholat subuh, memasak untukmu, mencium pipi dan keningmu, mengingatkanmu untuk tak lupa makan dan sholat, mencubit hidung dan pipimu, mengatakan kamulah yang terganteng meski uban menghiasi rambutmu di usia senjamu nanti.. Aku berharap bisa melewati masa senja bersamamu sampai akhirnya ku tutup mata tuk selamanya. I wanna be with you not only until death do us part, i have one wish, we'll be reunited in jannah, insyaAllah, Aamiin. 

No comments:

Post a Comment