Taraka Napak Archapadha

actually i don't know why i wrote "Taraka Napak Archapadha" as the title of my blog. Taraka is my son's name, it comes from "Java Kawi" language, it means star. Star is always be there in the sky that's why i put this title on the top of my blog. Writing is just like hanging my dream above the sky, as the way we try to reach the star. If you believe the power of your dream, dream will come true.. every letter that i write is every second i make a dream... and i believe, someday i will :)

Friday, July 6, 2012

Berdamai dengan 'status ibu'

Berdamai dengan status 'ibu', mungkin yang baca judul ini bingung dan tak tahu apa maksud dari kalimat tersebut. Setidaknya ada beberapa macam perubahan di mana aku harus berdamai dengannya setelah statusku berganti dari lajang, menikah hingga memiliki anak.
Mungkin para momy lain juga pernah membuat keputusan untuk berdamai dengan beberapa konsekuensi ketika kita menyadari bahwa saat ini kita bukan single lagi, ada beberapa hal yang harus diubah atau berubah secara alami beriringan dengan perubahan status kita.

1. Tentang sepakbola
Aku pernah menggambar Donald duck memakai jersey juventus yg tengah menendang bola, lalu aku beri tulisan 'the world is not enough without football' di bawahnya.
Lalu sekarang apa kata2 itu masih berlaku? Ya aku pikir sepakbola memang telah merasuk dalam jiwaku. Jadi tanpa sepakbola atau lebih tepatnya menonton bola seolah dunia jadi kurang seru. Meski sekarang aku telah melewatkan banyak hal dan nyatanya aku memang harus berdamai untuk tidak memelototi televisi dini hari atau jam 11 mlm ke atas karena club bola favoritku bertanding. Aku bisa melanggar aturan itu kalau aku mau, tapi naluriku mengatakan lain. Sejak little starku masih berada dalam kandungan aku memang membatasi waktu begadangku menonton bola sampai akhirnya sama sekali tidak begadan.
Setelah Aka lahir, aku bisa saja mencuri waktu begadang menonton bola di saat dia terlelap. Tapi kadang mataku tak kuat diajak kompromi. Siangnya aku habiskan waktu dengan menggendong Aka, bermain dengannya, memandikannya,
memberinya asi, belum lagi mengerjakan pekerjaan rumah tangga, hingga malamnya kadang membuatku mengantuk meski belum terlalu malam. Belum lagi Aka suka bangun malam minta mimi, tiba2 nangis minta digendong, atau aku mesti gantiin celana Aka yg kena ompol (Aka tak memakai diapers atau clodi di mlm hari, dia hanya memakainya saat bepergian), semua itu menjadi alasan bahwa sebaiknya aku tak begadang agar aku cukup istirahat untuk menjaga kesehatanku sehingga aku bisa merawat Aka dengan maksimal. Namun terkadang aku masih tergoda untuk sesekali melihat pertandingan big match seperti final liga champions kemarin.

Bukan cuma melewatkan moment begadang saja, banyak juga info bola yg ketinggalan.. Karena dasarnya emang hobi bola, tak jarang aku liat berita bola dari televisi atau internet.
Teringat zaman single dulu, aku paling hobby beli tabloid soccer. Bahkan jika ada tabloid atau majalah bercoverkan Cristiano Ronaldo, aku bisa memburu sampai ujung Purwokerto buat dapetin tuh tabloid. Haduhh.. Kalo sekarang mah boro2 nguber tabloid bola bercover C.Ronaldo, di depan mata aja udah ada dua sosok lelaki terganteng (suami dan anak) yg slalu menjadi cover di majalah hatiku, ciyeee.
Tapi satu yg pasti sampai kapanpun aku tetap cinta sepakbola, cinta Juventus dan Manchester United.. :-)

2. Hair style n fashion
Sebelum menikah aku suka sekali memotong pendek rambutku ala gaya maskulin. Panjang sedikit udah risih rasanya. Begitu juga dengan gaya berpakaian, simple tapi tetap sopan.
Setelah menikah, aku menyadari bahwa ada something wrong dan harus diubah. Suami emang pernah bilang pengen liat aku manjangin rambut, tapi itu bukan tuntutan cuma sekedar masukan. Aku terima masukannya bukan karena merasa dituntut tapi lebih pada keinginanku untuk menyenangkan hatinya dan menghargainya dengan tampil lebih feminin.
Something wrong itu tak hanya soal hair style tapi juga fashion. Ga mungkin rasanya dengan statusku yg udah menikah kemana-mana aku masih menyandarkan tas punggung dan melenggang dengan sepatu ketz. Paling gak aku mesti beli beberapa baju yg cukup feminin, tas ala wanita n sepatu wanita juga.

Setelah melahirkan, style berpakaian masih harus diubah. Bukan karena baju lama sudah tak muat, tapi karena modelnya kurang cocok untuk ibu menyusui. Aku butuh baju atau kaos berkancing depan agar lebih mudah memberi Aka asi jika sedang bepergian, tentunya tetap memakai apron sebagai penutup. Ternyata berdamai dengan model baju seperti ini cukup menyenangkan buatku. Meski udah jadi emak bukan berarti kita berpenampilan seperti ibu2 senior yg mau kondangan atau memakai daster lusuh.. Banyak jg baju untuk busui yg fashionable terutama untuk ibu2 muda tapi tetap tertutup dan sopan.

3. Bepergian harus bawa anak
Satu lagi yang benar2 kerasa bedanya antara saat belum punya anak dengan saat udah punya anak adalah 'tidak bisa lagi bebas bepergian tanpa mengajak anak'. Mungkin ada beberapa ibu yg tetap bisa leluasa bepergian tanpa membawa anak (pengecualian untuk ibu bekerja), tapi aku pribadi tak bisa pergi jauh atau lama tanpa mengajak anak. Kalau hanya sekedar pergi sebentar untuk rentang waktu yg cuma sebentar, it's ok ga mengajak anak, tapi jika pergi untuk jangka waktu ampe beberapa jam, Aka harus aku ajak. Karena dia masih mimi asi dariku dan dia gak mau mimi asip (asi perah), dia lebih suka mimi langsung, jadi lebih baik aku ajak.
Pergi bersama-sama anak dan suami adalah salah satu moment terbaik yg slalu menyenangkan. Aku merasa gak direpotkan, justru aku merasa dunia menjadi lebih ramah kala keluar bersama si kecil. Banyak orang yg gemes mencemol pipi babyku atau bertanya 'umurnya berapa bulan mba? Endut ya..' atau 'dikasi maem apa mba? Koq endut?'
'anak pertama ya mba? Namanya siapa?'
'dd lucu bgt. Imut mukanya kayak bayi perempuan'
Dan sederet pertanyaan lain. Ternyata pipi anakku bisa jadi magnet yg bikin orang tertarik untuk mencemolnya.
Aku juga telah berhasil untuk berdamai dengan tidak pergi ke warnet dalam waktu yg lama dan harus didampingi suami. Padahal dulu waktu single hobby banget ngenet.
Waktu aku hamil aku banyak meng-add nama2 penulis. Banyak juga yg suka men-tag info lomba menulis. Sebenarnya keinginan untuk mencoba berpartisipasi ada, tapi paling gak harus online lewat komputer. Rasanya kurang PD aja pergi ke warnet dalam kondisi hamil besar di mana pelanggan warnet sebagian besar anak2 sekolah, huuaaa... Berasa terjebak di kerumunan bayi, haha.. Apalagi sekarang udah ada Aka, mengasuh Aka adalah hal yg harus kuprioritaskan. Menulis tetap menjadi hobby (meski tulisannya jelek hehe). Waktu aku menulis inipun aku perlu menyicil dengan cara menyimpan di draft message hpku setelah selesai baru deh dicopas ke note fb.
Sama halnya dengan hobby menonton bola, hobby menulis pun tak akan hilang meski hari2ku disibukan dengan mengurus anak. Namun aktivitas menggambar dan hobby memanfaatkan kertas kado menjadi origami sudah mulai berkurang bahkan aku belum menghasilkan apapun dari aktivitas tersebut pasca melahirkan. Kerinduan untuk melakukan beberapa aktivitas kegemaran memang selalu ada, tapi harus punya me-time yg cukup untuk melakukannya. Meskipun begitu aku tetap bahagia walau jarang bercengkrama dengan aktivitas2 tersebut, karena melewati hari bersama si kecil adalah kebahagian yg tak bisa tertandingi dengan apapun.. Aku tak mau jika saatnya nanti dia dewasa, aku menyesal karena banyaknya waktuku yg terbuang untuk tidak bersamanya..

4. Kebutuhan anak lebih prioritas dibanding kebutuhan sendiri

Memiliki anak membuatku berpikir banyak hal. Bukan hanya bagaimana aku bertanggungjawab dalam mencukupi kebutuhan rohaninya akan kasih sayang, tapi juga tentang kebutuhan jasmaninya yg harus kami penuhi seperti pakaian, peralatan mandi, perlengkapan tidur dan lain2. Itulah yang membuat kami tergerak untuk menggeser dulu keinginan kami dalam memenuhi kebutuhan kami sendiri, misal pakaian baru, sepatu dll. Kebutuhan anak jadi prioritas utama. Ada rasa bahagia tatkala kami bisa mencukupi kebutuhannya. Alhamdulillah my Aka hanya mimi asi aja jadi pengeluaran lebih hemat karena Aka tidak bergantung pada sufor.
Bukan berarti kita pelit terhadap anak. Justru dengan memberinya asi, itu adalah salah satu langkah kami untuk memberikan yg terbaik. Tak ada susu manapun yg mampu menandingi kehebatan asi karena tak ada satupun manusia yg mampu membuat asi kecuali Allah. Kalau aku jabarkan lagi tentang kehebatan asi dan kandungan nutrisi di dalamnya kayaknya gak akan cukup dituangkan dalam beberapa halaman. Untuk menjaga agar badanku tetap fit dan asi tetap lancar mendadak aku jadi penggemar sayur2an hijau terutama daun katuk, xixixi. Semua itu demi my little star, aku makan apa aja yg bergizi, terutama yg dapat meningkatkan produksi asi.

5. Emosi harus lebih ditata lagi

Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu adalah pilihan. Inilah PR yg belum selesai kukerjakan karena aku masih perlu banyak belajar untuk menjadi pribadi yg bijak dan lebih baek. Proses belajar ini akan terus berlangsung sampai kita menutup mata untuk selamanya.
Aku telah menjadi seorang ibu. Ada beban tanggungjawab yg besar karena nantinya sikap dan tindakanku akan dijadikan contoh oleh anakku. Semoga aku bisa lebih menjaga sikap dan tutur kata.


Ketika kita menjadi seorang ibu, sebagian dunia kita mungkin akan tergeser atau berubah,, yg tadinya seorang workholic, setelah menjadi ibu dengan mudahnya dia melepas karirnya yg cemerlang untuk bisa senantiasa dekat dengan anak, yg tadinya suka begadang nonton bola sepertiku menjadi lebih perhatian lagi terhadap kesehatan.. Yang sebelum punya anak masih suka jalan2 bersama teman2nya, setelah jadi ibu lebih memilih menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah bersama anak..
Ya apapun perubahan atau pergeseran itu, memasuki dunia ibu dan anak tetaplah menjadi amazing moment yg mampu menahan kita untuk lebih lama bertahan di dalamnya, lebih lama dari apa yg bisa kita bayangkan.

Karena saat kau menjadi ibu, kau kan menciptakan duniamu sendiri bersama anakmu, tentunya dengan tak berpaling dari dunia lain yg memang harus kau jamah.. Karena jadi ibu itu harus mau belajar! Dan anak2mu telah menjadi dunia yg teramat luas untukmu, karena kemanapun kau berpijak, setiap sudut dunia ini akan selalu mengingatkanmu bahwa ada buah hati yg namanya selalu bersemayam dalam hatimu begitu kuat, seperti saat dia bersemayam dalam rahimmu.. Dan nama itu selalu tersebut dalam doa2mu.


Berdamai dengan 'status ibu' memang luar biasa indahnya...

No comments:

Post a Comment